Indonesia Dinobatkan Sebagai Nirwana Kopi Dunia
Indonesia ditetapkan sebagai 2016 Official Portrait Country pada bazar Specialty Coffee Association of America (SCAA) yang akan berlangsung di Atlanta, Amerika Serikat (AS) pada 14-17 April 2016. Dengan menjadi portrait country, Indonesia akan disorot dan menerima exposure dari semua penerima dan penikmat kopi dunia.
"Kesempatan ini sanggup dijadikan sebagai momentum yang baik bagi Indonesia untuk memantapkan branding sebagai nirwana kopi dunia," ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Rabu (10/2).
Nus menjelaskan, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, Indonesia harus sanggup mengambil tugas besar di pasar AS alasannya konsumsi kopi di negara tersebut terus meningkat. Sebagai portrait country di bazar SCAA 2016, kopi Indonesia akan menjadi sorotan utama dari 12 ribu pengunjung yang didominasi generasi milenial (usia 18-40 tahun) dan stakeholders sektor bisnis, antara lain roasters, importers, coffee retailers, distributors, growers, wholesalers, dan culinary professionals.
"Pameran SCAA yaitu momen yang sangat sempurna untuk memantapkan branding kopi Indonesia alasannya bazar ini yaitu yang terbesar di AS, bahkan di dunia," kata Nus.
Menurut Nus, pada 2016 rencananya acara promosi kopi di wilayah Amerika, akan lebih digencarkan sehingga kopi Indonesia menerima tempat yang baik di tengah komunitas kopi di AS maupun di dunia. Dalam bazar SCAA, Paviliun Indonesia akan mengedepankan branding ‘Remarkable Indonesian Coffee-Home of World’s Finest Coffee’ dengan menampilkan specialty coffee terbaik dari Aceh hingga Papua. Kopi-kopi tersebut telah diseleksi dengan standar yang ditetapkan SCAA.
Kementerian Perdagangan telah meminta semua asosiasi kopi di Indonesia, untuk mengirimkan masing-masing sampel specialty coffee. Selanjutnya sampel akan diseleksi dan dipilih 20 terbaik yang mewakili kopi dari tempat yang memiliki Indikasi Geografis (IG) maupun kopi dari tempat non-IG.
“Kopi yang akan ditampilkan harus memenuhi standar specialty coffee SCAA alasannya hal ini menyangkut branding kopi Indonesia. Pemerintah sangat berkomitmen menjaga gambaran dan kualitas kopi Indonesia," kata Nus.
REPUBLIKA.CO.ID
"Kesempatan ini sanggup dijadikan sebagai momentum yang baik bagi Indonesia untuk memantapkan branding sebagai nirwana kopi dunia," ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Rabu (10/2).
Nus menjelaskan, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, Indonesia harus sanggup mengambil tugas besar di pasar AS alasannya konsumsi kopi di negara tersebut terus meningkat. Sebagai portrait country di bazar SCAA 2016, kopi Indonesia akan menjadi sorotan utama dari 12 ribu pengunjung yang didominasi generasi milenial (usia 18-40 tahun) dan stakeholders sektor bisnis, antara lain roasters, importers, coffee retailers, distributors, growers, wholesalers, dan culinary professionals.
"Pameran SCAA yaitu momen yang sangat sempurna untuk memantapkan branding kopi Indonesia alasannya bazar ini yaitu yang terbesar di AS, bahkan di dunia," kata Nus.
Menurut Nus, pada 2016 rencananya acara promosi kopi di wilayah Amerika, akan lebih digencarkan sehingga kopi Indonesia menerima tempat yang baik di tengah komunitas kopi di AS maupun di dunia. Dalam bazar SCAA, Paviliun Indonesia akan mengedepankan branding ‘Remarkable Indonesian Coffee-Home of World’s Finest Coffee’ dengan menampilkan specialty coffee terbaik dari Aceh hingga Papua. Kopi-kopi tersebut telah diseleksi dengan standar yang ditetapkan SCAA.
Kementerian Perdagangan telah meminta semua asosiasi kopi di Indonesia, untuk mengirimkan masing-masing sampel specialty coffee. Selanjutnya sampel akan diseleksi dan dipilih 20 terbaik yang mewakili kopi dari tempat yang memiliki Indikasi Geografis (IG) maupun kopi dari tempat non-IG.
“Kopi yang akan ditampilkan harus memenuhi standar specialty coffee SCAA alasannya hal ini menyangkut branding kopi Indonesia. Pemerintah sangat berkomitmen menjaga gambaran dan kualitas kopi Indonesia," kata Nus.
REPUBLIKA.CO.ID