Proses Pengolahan Kopi
Pemanenan / Pemetikan buah biji kopi, Dapat dilakukan dengan cara dipetik atau pun mesin. Ciri-ciri buah kopi yang telah matang sanggup dilihat dari warna kulitnya. Buah kopi yang paling baik untuk dipanen ialah yang telah matang penuh, berwarna merah. Namun alasannya ialah banyak sekali alasan, para petani sering memanen buah yang masih berwarna kuning bahkan hijau.
Setiap tingkat kematangan menghasilkan karakteristik kopi yang berlainan. Berikut ini karakteristik buah kopi dilihat dari tingkat kematangannya:
Warna hijau dan hijau kekuningan. Warna ini menunjukan kondisi buah kopi masih muda. Apabila dipetik bijinya berwarna pucat keputihan dan keriput. Aroma dan postur (body) yang dihasilkan masih sangat lemah. Buah menyerupai ini tidak disarankan untuk tidak dipetik.
Warna kuning kemerahan, menawarkan sudah mulai matang. Aroma dan posturnya mulai terasa mantap. Bijinya berwarna keabu-abuan. Buah menyerupai ini sudah boleh untuk dipetik.
Warna merah penuh, menawarkan buah telah matang sempurna. Aroma dan citarasanya telah terbentuk dengan mantap. Keadaan buah menyerupai ini merupakan kondisi paling baik untuk dipetik.
Warna merah tua, menunjukan buah sudah kelewat matang. Bijinya berwarna coklat dan kehitaman. Aroma dan posturnya mulai menurun, terkadang mengeluarkan citarasa menyerupai amis tanah (earthy). Buah menyerupai ini harus sudah dipetik.
Pada tanaman kopi arabika, buah kopi yang telah matang cenderung gampang rontok. Apabila dibiarkan jatuh ke tanah, buah tersebut akan menyerap bau-bauan di atas tanah yang sanggup menurunkan mutu kopi. Sehingga dianjurkan untuk segera memetik buah kopi arabika begitu terlihat berwarna merah penuh.
Buah kopi tidak dipanen serentak, proses pemetikan dilakukan secara bertahap. Berikut ini beberapa cara pemetikan buah kopi:
Pemetikan selektif. Pemetikan dilakukan hanya pada buah yang telah berwarna merah penuh atau telah matang sempurna. Sisanya dibiarkan untuk pemetikan selanjutnya.
Pemetikan setengah selektif. Pemetikan dilakukan pada semua buah dalam satu dompol. Syaratnya dalam dompolan tersebut terdapat buah yang telah berwarna merah penuh.
Pemetikan serentak atau petik racutan. Pemetikan dilakukan terhadap semua buah kopi dari semua dompolan, termasuk yang berwarna hijau dipetik habis. Biasanya pemetikan menyerupai ini dilakukan diakhir demam isu panen.
Lelesan. Pemanenan dengan cara memungut buah kopi yang gugur berjatuhan di tanah alasannya ialah sudah kelewat matang.
Untuk menjaga produktivitas tanaman kopi, pemetikan harus dilakukan dengan cara yang benar. Cabut buah secara vertikal semoga tidak merusak tangkai buah, sehingga akan tumbuh kembali buah pada tangkai tersebut. Memetik buah kopi dengan cara merampas tidak dianjurkan alasannya ialah sanggup merusak tangkai.
Penyortiran Biji Kopi
Pada tahap ini, buah kopi disortir menurut warna, ukuran dan kualitasnya. Pisahkan buah kopi dari kotoran, buah yang cacat dan buah berpenyakit. Kemudian pilah buah yang merah dan mulus (buah superior) dari buah yang masih kuning atau hijau (buah inferior). Pemisahan ini nantinya akan memilih grade kualitas mutu kopi.
Buah kopi yang telah disortasi harus segera diolah jangan disimpan terlalu lama. Penundaan pengolahan sanggup memicu reaksi kimia yang akan menurunkan mutu kopi.
Pengupasan Kulit Kopi Basah
Kupas kulit buah kopi, disarankan dengan pemberian mesin pengupas kulit kopi berair ( mesin pulper kopi) / pulper kopi manual. Terdapat dua jenis mesin pengupas, yang diputar manual dan bertenaga mesin.
Pencucian Biji Kopi
Biji kopi yang telah dikupas kulit basahnya memakai mesin pulper kopi, selanjutnya dicuci dengan memakai mesin pencuci kopi.
Pengeringan Biji Kopi
Proses pengeringan sanggup dengan dijemur atau dengan mesin pengering biji kopi (mesin box dryer)
Pengupasan Kulit Tanduk Biji Kopi Kering
Pengupasan sanggup ditumbuk atau dengan pemberian mesin pengupas kulit tanduk kopi kering (mesin huller kopi)
Sortasi Biji Kopi
Setelah buah kopi dikupas, lakukan sortasi memakai mesin sortasi (pengayak biji kopi) untuk memisahkan produk yang diinginkan dengan sisa kulit buah, kulit tanduk, biji pecah dan kotoran lainnya. Biji kopi akan stabil jika kadar airnya 12%
Penyangraian Biji Kopi (Gongseng Biji Kopi)
Pada proses penyangraian biji kopi ini sanggup dilakukan dengan (mesin sangrai / gongseng kopi ), Penyangraian ini secara pribadi sanggup meningatkan cita rasa dan warna dari biji kopi. Warna cokelat dari biji kopi juga akan terlihat memekat.
Penggiling Biji Kopi
Setelah biji kopi kering disangrai selanjutnya di giling memakai mesin penggiling / pembubuk kopi. Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang baik. Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara semoga tidak terjadi perubahan cita rasa kopi.