INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Jenis - Jenis Kopi

Jenis-Jenis Kopi
            
Jenis-jenis kopi secara umum sanggup di klasifikasikan menjadi 4 jenis kopi,yaitu Kopi Arabika (Arabica Coffee),Kopi Robusta (Robusta Coffee),Kopi Liberika (Liberica Coffee),dan Kopi Excelsa (Dewevrei Coffee). Namun jenis biji kopi yang paling terkenal dan paling banyak diproduksi di seluruh dunia adalah Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Kopi Arabika menguasai 60% pasar kopi dunia, sedangkan sisanya untuk pasar Kopi Robusta. Dan untuk jenis kopi lainnya yang jumlahnya sedikit ialah Kopi Liberika dan Kopi Excelsa,namun untuk kedua jenis kopi ini tidak di produksi masal sebab memang kuantitasnya tidak akan sanggup memenuhi kebutuhan kopi dunia. Dan dalam perkembangannya,masing-masing jenis kopi tersebut telah berkembang menjadi beberapa varietas.

1.   Kopi Arabika (Coffea arabica).

Biji Kopi Arabika.

Kopi Arabika (Coffea arabica) diduga pertama kali diklasifikasikan oleh seorang ilmuan Swedia bernama Carl Linnaeus (Carl von Linné) pada tahun 1753. Jenis Kopi yang mempunyai kandungan kafein sebasar 0.8-1.4% ini awalnya berasal dari Brasil dan Etiopia. Arabika atauCoffea arabica merupakan Spesies kopi pertama yang ditemukan dan dibudidayakan insan hingga sekarang. Kopi arabika tumbuh di kawasan di ketinggian 700-1700 m dpl dengan suhu 16-20 °C, beriklim kering tiga bulan secara berturut-turut. Dan dengan curah hujan berkisar antara 1200-2000 mm per tahun. Jenis kopi arabika sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun Hemileia vastatrix (HV), terutama bila ditanam di kawasan dengan elevasi kurang dari 700 m, sehingga dari segi perawatan dan pembudayaan kopi arabika memang butuh perhatian lebih dibanding kopi Robusta atau jenis kopi lainnya.
Untuk berbunga dan menghasilkan buah, tanaman kopi arabika membutuhkan periode kering selama 4-5 bulan dalam setahun. Biasanya pohon arabika akan berbunga diakhir trend hujan. Bila bunga yang gres mekar tertimpa hujan yang deras akan menjadikan kegagalan berbuah. Kopi arabika menyukai tanah yang kaya dengan kandungan materi organik. Material organik tersebut dipakai tanaman untuk sumber nutrisi dan mejaga kelembaban. Tingkat keasaman atau pH tanah yang diinginkan kopi arabika berkisar 5,5-6.
Struktur tanaman kopi arabika pendek mirip perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang bangun tegak dengan bentuk membulat. Pohon kopi arabika mempunyai percabangan yang banyak. Kopi arabika mulai berbunga sehabis trend hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi arabika berwarna putih dan sanggup melaksanakan penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina. Waktu yang dio butuhkan dari berbunga hingga berbuah ialah 9 bulan. Bentuk buah kopi arabika bundar mirip telur, dengan warna buah hijau kemudian berkembang menjadi merah terperinci ketika matang. Apabila buah telah matang cenderung gampang rontok. Oleh sebab itu harus dipanen dengan segera. Buah yang rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung anyir tanah.

Secara umum,karakteristik kopi arabika ialah sebagai berikut:
  • Memiliki huruf rasa yang cenderung asam.
  •  Memiliki aroma yang kuat,wangi sedap mirip penampuran buah dan bunga.
  •  Lebih kaya rasa.
  •  Sifat kekentalan (body) atau rasa kental ketika disesap di mulut.
  •  Kandungan kafein yang lebih kecil atau rendah,sekitar 0,8%-1,4%.
  •  Lebih cocok sebagai kopi single origin.
  •  Dan harganya juga lebih mahal dibanding kopi robusta.
  •  Pemberian level kopi arabika hingga ke specialty coffee.

Kopi arabika ketika ini telah menguasai kurang lebih sekitar 60% pasar kopi dunia dan harganya jauh lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya. Di Indonesia kita sanggup menemukan sebagian besar perkebunan kopi arabika di kawasan pegunungan toraja, Sumatera Utara, Aceh dan di beberapa kawasan di pulau Jawa. Beberapa varietas kopi arabika memang sedang banyak dikembangkan di Indonesia antara lain kopi arabica jenis Abesinia, arabika jenis Pasumah, Marago, Typica dan kopi arabika Congensis.

Dan berikut ialah beberapa jenis kopi arabika yang terkenal di dunia,di antaranya:
  • Arabica jawa. Kopi ini sangat terkenal di seluruh dunia,sehingga nama Jawa menjadi identitas untuk kopi. Bahkan logo kegiatan komputer “Java” memakai lambang secangkir kopi untuk meng-identikkan kopi dengan “Java”.
  • Sumatera Mandheling dan Sumatera Lintong. Mandheling dinamakan berdasarkan suku Batak Mandailing di Sumatera Utara di Indonesia. Kopi Lintong dinamakan berdasarkan nama tempat Lintong di Sumatera Utara. Sedangkan Kopi Gayo berasal dari Dataran Tinggi Gayo.
  • Sulawesi Toraja Kalosi. Kopi ini di tanam di kawasan pegunungan tinggi di Sulawesi. Kalosi ialah nama kota kecil di Sulawesi,yang merupakan tempat pengumpulan kopi dari kawasan sekitarnya. Toraja ialah kawasan pegunungan di Sulawesi tempat tumbuhnya kopi ini. Kopi dai Sulawesi ini agak sedikit lebih berpengaruh dari kopi Sumatera.
  • Costa Rican Tarrazu dari “San Marcos de Tarrazu valley” di pegunungan di luar San Jos, Costa Rica.
  • Guatemala Huehuetenango. Di tanam di ketinggian 5000 kaki di belahan utara Guatemala.
  • Ethiopian Harrar,dari Harrar,Ethiopia
  • Ethiopian Yirgachaffe,dari kawasan di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo(Oromia) di Ethiopia.
  • Kopi Koombia (Colombian Coffee). Pertama kali di perkenalkan di kolombia pada awal tahun 1880.
  • Colombian Milds. Varietas ini termasuk kopi dari Kolombia,Kenya,dan Tanzania.
  • Hawaiian Kona Coffee. Di tanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi ini diperkenalkan pertama kali di kepulauan ini oleh Chief Boki. Ia ialah gubernur Oahu padatahun1825.
  • Jamaican Blue Mountain Coffee. Dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini mempunyai harga yang mahal sebab kepopulerannya.
  • Kenyan. Terkenal sebab tingkat keasamannya dan rasanya.
  • Mexico. Memproduksi biji kopi yang keras.
  • Mocha. Kopi dari Yemen. Dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen. Jangan disalahartikan dengan cara penyajian kopi dengan coklat.
  • Santos,dari Brasilia. Memliki tingkat keasaman yang rendah.
  • Tanzania Peaberry di tanam di gunung Kilimanjaro di Tanzania. “Peaberry” artinya biji kopi ini hanya satu dalam setiap buah. Tidak mirip layaknya dua dalam satu buah. Ini biasanya tumbuh secara alami pada 10% dari hasil panen kopi.
  • Uganda. Meskipun sebagian besar penghasil kopi robusta,ada juga kopi arabika berkualitas yang di kenal sebagai Bugishu. 
Untuk varietasnya,kopi arabika mempunyai banyak varietas,jika dihitung jumlahnya ada lebih dari 20 varietas biji. Dari sekian banyak varietas tersebut,kemudian para hebat mengelompokkannya menjadi 6 varietas utama,yaitu:
 1. Typica
Varietas biji kopi arabica jenis Typica ini merupakan varietas pertama yang masuk ke Indonesia. Pertama kali dibawa oleh Belanda ketika tiba ke Indonesia. Namun varietas orisinil Typica yang dibawa oleh Belanda ini kemudian punah ketika Coffee Leaf Rust menyerang Indonesia. Untungnya tidak semua punah, sebab masih ada varietas Typica lokal yaitu Bergendal dan Sidikalang yang banyak di temui di dataran tinggi mirip Sumatera, Sulawesi, dan Flores. Biasa berkolasi di perkebunan yang berada di kawasan terpencil.
2. Hybrido de Timor (HDT)
Varietas Hybrido de Timor di Indonesia biasa disebut juga sebagai varietas “Tim Tim”, asal kata dari Timor Timur. Varietas ini ialah hasil dari persilangan alamiah antara Arabika dan Robusta. Varietas Tim Tim pertama kali mengalami masa panen di tempat asalnya yaitu Timor Timur pada tahun 1978. Karena kualitas nya yang bagus, kemudian varietas ini coba di tanam di kawasan lain mirip Aceh dan Flores pada tahun 1980. Sekarang varietas Tim Tim juga telah dikenal dengan sebutan lain yaitu Varietas Churia.
3. Linie S
Linie S ialah varietas kopi Arabika yang berasal dari India. Varietas Linie S kemudian di kembangkan memakai kultivar Bourbon. Jenis umum yang paling dikenal dari hasil pengembangan Linie S ini ialah S-288 dan S-795. Varietas ini banyak di temukan di kawasan dataran tinggi mirip Aceh, Lintong, Jawa, Bali, Sulawesi, Flores dan Papua.
4. Linie Ethiopia
Varietas Kopi Arabika jenis Linie Ethiopia ini pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1928, dimana ketika itu pertama kali dibawa ke pulau Jawa. Daerah pertama yang membuatkan varietas ini ialah Aceh. Varietas lain yang termasuk dalam keturunan Ethiopia ialah Rambung dan Abyssinia. Varietas Linie Ethiopia kemudian dikembangkan juga di Sumatera dan Flores, yang kemudian dikenal dengan nama “USDA”, dimana nama ini diambil dari proyek pemerintah Amerika Serikat kala itu pada tahun 1950 ketika berlangsung di Indonesia.
5. Catura Cultivars
Varietas kopi Arabika jenis ini merupakan hasil persilangan dari Kopi Bourbon yang berasal dari Brazil.
6. Lini Catimor
Varietas Lini Catimor juga mirip dengan Tim Tim, sama-sama hasil persilangan dari Arabika dan Robusta. Namun varietas ini dikenal sebagai jenis varietas yang kurang baik, sebab mempunyai aroma dan rasa yang tidak sebaik kopi lain nya. Namun kini sedang dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai varietas ini, sebab di kawasan Aceh, varietas ini mempunyai aroma dan rasa yang baik, biasa nya petani kopi Aceh menyebutkan dengan varietas “Ateng Jaluk“.
Keanekaragaman kopi Indonesia inilah yang menciptakan kopi Arabika Indonesia menjadi kopi terbaik di dunia. Kaya rasa dan Aroma yang memikat. Kopi Indonesia selalu menjadi pilihan utama para pecinta kopi dunia, bahkan cafe-cafe ternama pun menggunakan Kopi Asli Indonesia sebagai coffee blend mereka atau Espresso.

2.   Kopi Robusta (Coffea robusta).

Biji Kopi Robusta.

Kopi robusta berasal dari kata ‘robust’ yang artinya kuat, sesuai dengan citra postur (body) atau tingkat kekentalannya yang kuat. Kopi robusta bukan merupakan spesies sebab jenis ini turunan dari spesies Coffea canephora.
Robusta sanggup tumbuh di dataran rendah, namun lokasi paling baik untuk membudidayakan tanaman ini pada ketinggian 400-800 meter dpl. Suhu optimal bagi perkembangan kopi robusta berkisar 24-30oC dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun.
Kopi robusta sangat cocok ditanam di kawasan tropis yang basah. Dengan budidaya intensif akan mulai berbuah pada umur 2,5 tahun. Agar berbuah dengan baik, tanaman ini membutuhkan waktu kering 3-4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali turun hujan.
Tanaman kopi robusta menghendaki tanah yang gembur dan kaya materi organik. Tingkat keasaman tanah (pH) yang ideal untuk tanaman ini 5,5-6,5. Kopi robusta dianjurkan dibudidayakan dibawah naungan pohon lain.
Secara umum spesies kopi yang tinggi pohonnya sanggup mencapai 12 meter ii lebih tahan terhadap cuaca dan hama penyakit,serta gampang pemeliharaannya dibandingkan dengan kopi arabika. Kopi robusta sanggup hidup di bawah ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Hasil panennya pun lebih banyak. Namun soal rasa,robusta memang tak sanggup menandingi arabika.
Untuk setiap berat yang sama,kadar kafein robusta lebih tinggi ketimbang arabika,yakni mencapai 2,8%,serta memilki jumlah kromosom sebanyak 22. Rasanya lebih netral,serta aroma kopinya yang terasa lebih kuat. Saat disangrai,aroma yang keluar lebih menusuk hidung dibandingkan aroma kopi arabika. Saat ini,sekitar sepertiga produksi kopi dunia ialah kopi robusta. Salah satu faktornya,kopi ini lebih gampang perawatannya dibandingkan jenis arabika,sehingga biaya produksinya juga murah. Karena itu,harga biji kopi robusta dipasaran jauh lebih murah ketimbang harga biji kopi arabika. Karena lebih murah,maka kopi robusta kebanyakan dipakai untuk pembuatan kopi instan.

Secara umum,karakteristik kopi robusta ialah sebagai berikut:
  • Memiliki rasa yang cenderung pahit. 
  • Tidak mempunyai banyak huruf rasa,umumnya kopi robusta mempunyai huruf rasa lebih kekacang-kacangan (nutty). 
  • Tingkat kekentalan (body) sedang hingga berat.
  • Kandungan kafein lebih tinggi,hampir dua kali lipat dari arabika,yaitu berkisar 1,7%-4,0%. 
  • Cocok sebagai base atau materi dasar dari espresso atau coffee blend.
  • Harganya lebih murah dibandingkan arabika.
  • Pemberian level kopi robusta ialah fine robusta.
Varietas kopi robusta
Kopi robusta diturunkan dari beberapa spesies terutama Canephora. Mungkin sebab alasan itu, sumber bibit tanaman untuk robusta tidak disebut varietas melainkan klon. Sama dengan varietas pada arabika, klon unggul robusta di Indonesia dikembangkan oleh Puslit Koka
Berikut ini beberapa jenis klon kopi robusta yang direkomendasikan forum tersebut. 
  • Klon BP308. Klon ini merupakan tanaman unggul yang tahan terhadap serangan nematoda. Keistimewaan lain klon robusta ini ialah toleran terhadap tanah yang kurang subur. BP308 dianjurkan untuk dijadikan batang bawah, sedangkan batang atasnya disambung dengan klon-klon lain yang diadaptasi dengan agroklimat setempat. 
  • Klon BP42. Klon jenis ini mempunyai produktivitas 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakannya sedang dengan banyak cabang dan ruasnya pendek. Buah yang dihasilkan besar dan dompolannya rapat.
  • Klon SA436. Memiliki produktivitas yang cukup tinggi, mencapai 1600-2800 kg/ha/tahun. Bentuk biji dari klon ini kecil dan ukurannya tidak seragam.
  • Klon BP234. Produktivitasnya 800-1200 kg/ha/tahun. Perawakan ramping dengan percabangan yang panjang dan lentur. Butiran buah agak kecil dan ukurannya tidak seragam.

 Salah satu varietas kopi robusta yang terkenal ialah kopi luwak dari Indonesia dan Kape Alamid dari Filipina. Biji kopi ini dikumpulkan dari musang luwak. Kopi ini mempunyai rasa yang khas.
 Berikut ialah tabel perbandingan antara kopi arabika dan kopi robusta:





Selain kedua jenis biji kopi yang terkenal diatas,ada lagi jenis biji kopi yang lainnya yaitu Kopi Liberika. Kopi Liberika ialah kopi yang berasal dari wilayah Liberika,Afrika Barat. Kopi ini dibawa ke Indonesia pada masa ke-19 ketika banyak tanaman kopi arabika ketika itu terkena serangan penyakit. Dan masih ditanam di beberapa kawasan di Jawa Tengah,Jawa Timur,Kalimantan,Jambi,dan Bengkulu.
Orang Indonesia mengenal kopi ini dengan sebutan kopi nangka,karena bijinya yang besar-besar. Sebagan orang menyampaikan kalau kopi ini ada cita rasa sayurnya,seperti kacang panjang mentah. Tapi bergotong-royong kopi ini kurang lebih mirip dengan kopi Robusta. Ada juga yang bilang kopi ini rasanya mirip kacang campur strawberry dengan sedikit aroma tembakau. 
Tanaman ini juga lebih tinggi dari tanaman arabika dan robusta,dan sanggup bertahan terhadap serangan hama sebab aromanya yang tajam dan kuat. Uniknya lagi,daun tanaman Liberika ini mempunyai kandungan kafein yang lebih tinggi dibanding dengan bijinya.
Proses produksi Liberika ini lebih susah,dan sebab itu harganya pun lebih mahal daripada Arabika dan Robusta. Makanya jumlahnya kini tinggal kurang dari 1% dari seluruh tanaman kopi di seluruh dunia. Negara yang banyak mengkonsumsi kopi ini ialah Malaysia. Namun kopi ini kebanyakan tumbuh di Filipina. Negara lain yang punya kopi jenis ini ialah India,tapi itupun jumlahnya sedikit sekali.

Biji Kopi Liberika.

Dewevrei coffea atau Kopi Ekselsa (Excelsa),salah satu jenis kopi yang dibudidayakan di Indonesia,namun tidak begitu banyak. Pertama kali dikenal semenjak tahun 1904,dan kawasan yang membudidayakan jenis kopi ini ialah kabupaten Tanjung Jabung Barat,Jambi.
Jenis kopi ini tidak begitu peka terhadap penyakit HV dan sanggup ditanam di dataran rendah dan lembab,dan sanggup pula ditanam diatas lahan gambut yang mempunyai permukaan air yang dangkal. Jambi memang merupakan kawasan yang sempurna untuk membudidayakan Kopi Ekselsa ini,tepatnya di kawasan Ilir yang sebagian besar mempunyai lahan gambut,seperti di kecamatan Pengabuan,kecamatan Betara,kecamatan Bram Itam dan Kuala Betara. Bentuk biji kopi ini juga hampir sama besar dengan kopoi Liberika.
Jenis kopi Ekslesa (Excelsa) ini semenjak dulu telah menjadi komoditi andalan kawasan jambi,bahkan beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan undangan dari Malaysia dan Singapura dengan harga yang cukup baik,kisaran Rp. 35.000,- hingga Rp. 38.200,- per kilogramnya (lebih tinggi dibanding dengan Robusta).

Biji Kopi Ekselsa (Excelsa).

 Demikian gosip mengenai jenis-jenis biji kopi dari beberapa sumber yang saya ketahui. Mohon koreksinya apabila ada kesalahan dan mohon masukannya apabila ada tambahan. Terima kasih dan biar bermanfaat.

Dari banyak sekali sumber.

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel